Senin, 12 November 2012

tips berorganisasi dengan baik


TIPS BERORGANISASI DENGAN ASYIK


Dunia kampus erat sekali hubungannya dengan Organisasi. Yang mana tujuan dari organisasi adalah untuk  menambah pengalaman, pengetahuan, pengembangan diri dan teman yang tak mungkin didapatkan dari bangku perkuliahan kampus. Sekarang tak jaman lagi mahasiswa menerapkan sistem D3 (datang, duduk, diam) ataupun K3 (kos, kampus, kuliah), kalau mahasiswa sekarang masih menerapkan sistem tersebut, sudah barang tentu dia akan menjadi mahasiswa hedonis dan tidak peka terhadap fenomena sosial yang ada, dan tentunya pola berpikirnya juga masih sempit, dan bila hal tersebut diterus-teruskan, maka kemungkinan besar akan menjadi generasi penerus bangsa yang hanya peduli pada dirinya sendiri.
  Banyak mahasiswa yang memilih menghabiskan waktu diluar jam perkuliahan dengan fokus berorganisasi. Manfaat yang didapatkannya pun sangat bayak antara lain mereka dapat mengembangkan bakat yang telah mereka miliki dan membantu mahasiswa dalam persiapan menghadapi dunia kerja nantinya. Selain itu, berorganiasasi mampu menjadi salah satu akses bagi mahasiswa untuk menunjukkan eksistensi serta menjadi jalan untuk berprestasi. Lalu bagaimana memilih dan masuk dalam organisasi yang mampu mengembangkan kemampuan kita ? . pertanyaan tersebut wajib ada bagi para calon aktivis kampus. Berikut beberapa tips berorganisasi dengan baik dan asyik :

1.   Pilih Sesuai Kebutuhan

kematangan berpikir kita dalam memasuki dunia pergaulan yang lebih luas dipertaruhkan. Sebelum memilih suatu organisasi tentu , tentu organisasi tersebut memiliki sesuatu  yang kita butuhkan, sehingga dalam menjalani atau mengikuti kegiatan organisasi tersebut kita akan merasa enjoy, senang, dan mengalir apa adanya, karena kita merasa bahwa kita butuh organisasi tersebut, bukan organisasi yang butuh kita. Semisal, masuk kelompok music ataupun teater untuk kebutuhan kita mengembangkan bakat seni yang dimiliki, tentu dengan senang hati kita akan mengikuti kegiatan yang telah diagendakan tersebut dengan segala ketulusan hati, karena kita merasa perlu untuk mengikuti .

2.   Pilih sesuai dengan bakat

Setiap manusia memiliki bakat
yang berbeda-beda yang harus dikembangkan terus menerus. Dan manusia diperintah untukmengembangkan bakat yang dimilikinya untuk menjalani kehidupan , karena bakat tersebut merupakan modal yang diberikan tuhan bagi kita untuk bertahan hidup. Oleh sebab itu kita harus mencari suatu organisasi yang mempunyai kegiatan ataupun misi sesuai dengan bakat yang kita miliki. Sebenarnya banyak organisasi yang mampu menuntun kita untuk mengembangkan minat dan bakat kita dan tinggal kita yang menentukan, organisasi mana yang cocok untuk menyalurkan bakat kita. Contohnya, Pers Mahasiswa memberikan kesempatan bagi kita untuk mengembangkan bakat di bidang menulis, MAPALA dapat membantu pengembangan bakat dalam kegiatan-kegiatan yang ada semisal, dalam ranah sosial, menjadi relawan bencana alam.

3.   Pelajari visi dan misi organisasi tersebut

Setiap organisasi memiliki arah dan tujuan yang disepakati oleh anggota-anggota organisasi tersebut. Ini menjadi hal yang penting kita amati karena nantinya jika kita bergabung dengan organisasi tersebut secara otomatis kita harus melanjutkan visi dan misi sebelumnya, kemudian mengambil langkah penting untuk mengembangkannya sesuai dengan keadaan.

4.   Siapkan Fisik dan Mental

Tak bisa diingkari bahwa senioritas masih diusung di beberapa organiasasi, dan apabila kita menemui hal tersebut maka siapkan mental yang baik. Namun tak perlu memiliki kekhawatiran lebih, hadapi dan jalani saja karena itu merupakan salah satu cara pendewasaan kita. Selain mental, fisik harus menjadi perhatian bagi kita. Kegiatan perkuliahan yang padat dan di- tambah kegiatan organisasi yang beragam akan berpengaruh besar pada kesehatan. Maka dari itu jangan lupa perbanyak minum air putih.

5.   Carilah posisi yang strategis dalam organisasi sesuai dengan kemampuan Anda
Dalam bergabung dalam sebuah organisasi kita harus memiliki target posisi apa yang diinginkan yang tentunya sesuai dengan kemampuan dan kapasitas kita. Pemilihan posisi yang tepat akan banyak bepengaruh untuk melakukan perubahan dan mendapatkan keuntungan dalam berorganisasi
, karena dengan posisi yang sesuai dengan kemampuan kita, kita akan lebih enjoy melaksanakan tugas yang kita emban dan dapat mengembangkan kemampuan atau bakat kita.

6.   Munculkan ide-ide kreatif

Ketika bergabung dalam organisasi jangan pernah bertanya tentang apa yang organisasi tersebut berikan pada kita, tapi tanamkan dalam hati dengan kalimat apa yang bisa kita berikan untuk organisasi tersebut.
Hal itu sangat diperlukan dalam sebuah organisasi, karena kalau tidak kita tentu akan beranggapan bahwa apa-apa yang kita lakukan untuk organisasi yang kita ikuti hanya sia-sia saja dan akan selalu mengeluh karena tidak dapat imbalan dari organisasi tersebut. Jadi bila memang sudah bertekat untuk berorganisasi, maka lakukanlah dengan sepenuh hati, jangan pernah mengharap apapun dari organisasi tersebut. Munculkanlah Ide-ide kreatif dan inovatif yang dapat  membatu bagi kelangsungan hidup organisasi tersebut. Orang menanam, pasti akan memanen. So, explore your mind and be a creative person.

7.   Selalu jaga kekompakan dan hindari perselisihan antar anggota

dalam menjalani perjalanan hidup, semua orang pasti akan menemui yang namanya masalah, apalagi dalam berorganisasi, jadi jagalah selalu kepercayaan sesama anggota, buat sesama anggota merasa happy dengan kita, hindari perselisihan, cepat carikan jalan keluar bila ada masalah, karena masalah itu bgaikan bom waktu yang sewaktu-waktu dapat meledak dan menghancurkan semua yang ada di dalamnya.

8.   Taati peraturan dalam organisasi

Bergabung artinya melebur. Taati peraturan yang ada di organisasi tersebut dan disanalah kita akan belajar disiplin, bekerja sama dan toleransi. Sudah bukan jamannya lagi prinsip 3K (kos, kampus, Kuliah) diterapkan. Ada banyak hal yang bias kita lakukan untuk pengembangan diri dan berjuang untuk bangsa. Baca biografi orang-orang hebat di dunia ini dan temukan bagaimana organisasi mampu mengubah pandangan, karakter dan kehidupan mereka. Selamat Mencoba. Salam Perubahan.



LPM TERMA (maman), diambil  dari beberapa sumber.

karya Pramudya Ananta T


§  "Berbahagialah dia yang makan dari keringatnya sendiri bersuka karena usahanya sendiri dan maju karena pengalamannya sendiri " (Mama/Nyai Ontosoroh, hal 39)
§  "Seorang terpelajar harus juga belajar berlaku adil sudah sejak dalam pikiran, apalagi perbuatan. (Jean Marais, hal 52)
§  "Cinta itu indah, Minke, terlalu indah, yang bisa didapatkan dalam hidup manusia yang pendek ini. (Jean Marais, 55)
§  "Tak ada cinta muncul mendadak, karena dia anak kebudayaan, bukan batu dari langit. (Jean Marais, 55)
§  "Melawan, Minke, dengan segala kemampuan dan ketakmampuan. (Jean Marais, 60)
§  "Hidup bisa memberikan segala pada barang siapa tahu dan pandai menerima. (Mama, 73)
§  "Jangan anggap remeh si manusia, yang kelihatannya begitu sederhana; biar penglihatanmu setajam elang, pikiranmu setajam pisau cukur, perabaanmu lebih peka dari para dewa, pendengaran dapat menangkap musik dan ratap-tangis kehidupan; pengetahuanmu tentang manusia takkan bakal bisa kemput. (Mama, 119)
§  "Cerita tentang kesenangan selalu tidak menarik. Itu bukan cerita tentang manusia dan kehidupannya , tapi tentang surga, dan jelas tidak terjadi di atas bumi kita ini. (Mama, 120)
§  "Duniaku bukan jabatan, pangkat, gaji, dan kecurangan. Duniaku bumi manusia dengan persoalannya . (Minke, 135)
§  "Semakin tinggi sekolah bukan berarti semakin menghabiskan makanan orang lain. Harus semakin mengenal batas. (Bunda, 138)
§  "Kau terpelajar, cobalah bersetia pada katahati. (Jean Marais, 203)
§  "Suatu bangsa yang telah mempertaruhkan jiwa-raga dan harta benda untuk segumpal pengertian abstrak bernama kehormatan. (Miriam de la Croix, 212)
§  "Melawan pada yang berilmu dan berpengetahuan adalah menyerahkan diri pada maut dan kehinaan. (Miriam de la Croix, 213)
§  "Suatu masyarakat paling primitif pun, misalnya di jantung Afrika sana, tak pernah duduk di bangku sekolah, tak pernah melihat kitab dalam hidupnya, tak kenal baca-tulis, masih dapat mencintai sastra, walau sastra lisan. (Magda Peters, 233)
§  "Kalian boleh maju dalam pelajaran, mungkin mencapai deretan gelar kesarjanaan apa saja, tapi tanpa mencintai sastra, kalian tinggal hanya hewan yang pandai. (Magda Peters, 233)
§  "Tak pernah ada perang untuk perang. Ada banyak bangsa yang berperang bukan hendak keluar sebagai pemenang. Mereka turun ke medan perang dan berguguran berkeping-keping seperti bangsa Aceh sekarang ini...ada sesuatu yang dibela, sesuatu yang lebih berharga daripada hanya mati, hidup atau kalah-menang. (Jean Marais, 250)
§  "Cinta tak lain dari sumber kekuatan tanpa bendungan bisa mengubah, menghancurkan atau meniadakan, membangun atau menggalang. (Dr. Martinet, 279)

[sunting]Anak Semua Bangsa
§  "Barang siapa tidak tahu bersetia pada azas, dia terbuka terhadap segala kejahatan: dijahati atau menjahati. (Mama, 4)
§  "Nama berganti seribu kali dalam sehari, makna tetap. (Mama, 20)
§  "Kalau hati dan pikiran manusia sudah tak mampu mencapai lagi, bukankah hanya pada Tuhan juga orang berseru? (Panji Darman/Jan Dapperste, 33)
§  "Kau pribumi terpelajar! Kalau mereka itu, pribumi itu, tidak terpelajar, kau harus bikin mereka jadi terpelajar. Kau harus, harus, harus bicara pada mereka, dengan bahasa yang mereka tahu. (Jean Marais, 55)
§  "Mendapat upah karena menyenangkan orang lain yang tidak punya persangkutan dengan kata hati sendiri, kan itu dalam seni namanya pelacuran? (Jean Marais, 59)
§  "Jangan kau mudah terpesona oleh nama-nama. kan kau sendiri pernah bercerita padaku: nenek moyang kita menggunakan nama yang hebat-hebat, dan dengannya ingin mengesani dunia dengan kehebatannya—kehebatan dalam kekosongan. Eropa tidak berhebat-hebat dengan nama, dia berhebat-hebat dengan ilmu pengetahuannya. Tapi si penipu tetap penipu, si pembohong tetap pembohong dengan ilmu dan pengetahuannya. (Mama, 77)
§  "Benih yang tidak sempurna akan punah sebelum berbuah. (Mama, 79)
§  "Jangan agungkan Eropa sebagai keseluruhan. Di mana pun ada yang mulia dan jahat. Di mana pun ada malaikat dan iblis. Di mana pun ada iblis bermuka malaikat, dan malaikat bermuka iblis. Dan satu yang tetap, Nak, abadi : yang kolonial, dia selalu iblis. (Mama, 83)
§  "Tahu kau mengapa aku sayangi kau lebih dari siapa pun ? Karena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari. (Mama, 84)
§  "Dengan ilmu pengetahuan modern, binatang buas akan menjadi lebih buas, dan manusia keji akan semakin keji. Tapi jangan dilupakan, dengan ilmu-pengetahuan modern binatang-binatang yang sebuas-buasnya juga bisa ditundukkan. (Khouw Ah Soe, 90)
§  "Pernah kudengar orang kampung bilang: sebesar-besar ampun adalah yang diminta seorang anak dari ibunya, sebesar-besar dosa adalah dosa anak kepada ibunya. (Robert Suurhorf, 98)
§  "Inilah jaman modern, Minke, yang tidak baru dianggap kolot, orang tani, orang desa. Orang menjadi begitu mudah terlena, bahwa di balik segala seruan, anjuran, kegilaan tentang yang baru menganga kekuatan gaib yang tak kenyang-kenyang akan mangsa. Kekuatan gaib itu adalah deretan protozoa, angka-angka, yang bernama modal. (Miriam de La Croix, 107)
§  "Apa akan bisa ditulis dalam Melayu? Bahasa miskin seperti itu? Belang bonteng dengan kata-kata semua bangsa di seluruh dunia? Hanya untuk menyatakan kalimat sederhana bahwa diri bukan hewan. (Minke, 114)
§  "Tanpa mempelajari bahasa sendiri pun orang takkan mengenal bangsanya sendiri. (Kommer, 119)
§  "Kartini pernah mengatakan : mengarang adalah bekerja untuk keabadian. (Kommer, 121)
§  "Kehidupan ini seimbang, Tuan. Barangsiapa hanya memandang pada keceriaannya saja, dia orang gila. Barangsiapa memandang pada penderitaannya saja, dia sakit. (Kommer, 199)
§  "Kehidupan lebih nyata daripada pendapat siapa pun tentang kenyataan. (Kommer, 199)
§  "Selama penderitaan datang dari manusia, dia bukan bencana alam, dia pun pasti bisa dilawan oleh manusia. (Kommer, 204)
§  "Revolusi Perancis, mendudukkan harga manusia pada tempatnya yang tepat. Dengan hanya memandang manusia pada satu sisi, sisi penderitaan semata, orang akan kehilangan sisinya yang lain. Dari sisi penderitaan saja, yang datang pada kita hanya dendam, dendam semata...(Kommer, 204)
§  "Orang rakus harta benda selamanya tak pernah membaca cerita, orang tak berperadaban. Dia takkan pernah perhatikan nasib orang. Apalagi yang hanya dalam cerita tertulis. (Mama, 382)
§  "semua yang terjadi di kolong langit ini adalah urusan setiap orang yang berfikir. (Kommer, 390)
§  "Kalau kemanusiaan tersinggung, semua orang yang berperasaan dan berpikiran waras ikut tersinggung, kecuali orang gila dan orang yang memang berjiwa kriminil, biar pun dia sarjana. (Kommer, 390)

[sunting]Jejak Langkah
§  "...dan modern adalah juga kesunyian manusia yatim-piatu dikutuk untuk membebaskan diri dari segala ikatan yang tidak diperlukan: adat, darah, bahkan juga bumi, kalau perlu juga sesamanya. (Minke, 2)
§  "Ilmu pengetahuan, Tuan-tuan, betapa pun tingginya, dia tidak berpribadi. Sehebat-hebatnya mesin, dibikin oleh sehebat-hebat manusia dia pun tidak berpribadi. Tetapi sesederhana-sederhana cerita yang ditulis, dia mewakili pribadi individu atau malahan bisa juga bangsanya. (Von Kollewijn, 32)
§  "Persahabatan lebih kuat dari pada panasnya permusuhan. (Bunda/Minke, 46)
§  "Dahulu, nenek moyangmu selalu mengajarkan, tidak ada yang lebih sederhana daripada hidup: lahir, makan-minum, tumbuh, beranak-pinak dan berbuat kebajikan. (Bunda, 65)
§  "Setiap hak yang berlebihan adalah penindasan. (Minke, 82)
§  "Orang Belanda sering membisikkan: berbahagialah mereka yang bodoh, karena dia kurang menderita. Berbahagialah juga kanak-kanak yang belum membutuhkan pengetahuan untuk dapat mengerti. (Minke, 113)
§  "Masa terbaik dalam hidup seseorang adalah masa ia dapat menggunakan kebebasan yang telah direbutnya sendiri. (Minke, 113)
§  "Apa bisa diharapkan dari mereka yang hanya bercita-cita jadi pejabat negeri, sebagai apapun, yang hidupnya hanya penantian datangnya gaji? (Minke, 163)
§  "Tak mungkin orang dapat mencintai negeri dan bangsanya, kalau orang tak mengenal kertas-kertas tentangnya. Kalau dia tak mengenal sejarahnya. Apalagi kalau tak pernah berbuat sesuatu kebajikan untuknya. (Minke, 202)
§  "Berbahagialah dia yang tak tahu sesuatu. Pengetahuan, perbandingan, membuat orang tahu tempatnya sendiri, dan tempat orang lain, gelisah dalam alam perbandingan. (203, Minke)
§  "Setiap permulaan memang sulit. Dengan memulai setengah pekerjaan sudah selesai, kata pepatah. (Van Heutsz, 264)
§  "...bila akar dan batang sudah cukup kuat dan dewasa, dia akan dikuatkan oleh taufan dan badai. (Raden Tomo, 277)
§  "Jangan Tuan terlalu percaya pada pendidikan sekolah. Seorang guru yang baik masih bisa melahirkan bandit-bandit yang sejahat-jahatnya, yang sama sekali tidak mengenal prinsip. Apalagi kalau guru itu sudah bandit pula pada dasarnya. (Frischboten, 291)
§  "Tetapi manusia pun bisa mengusahakan lahirnya syarat-syarat baru, kenyataan baru, dan tidak hanya berenang diantara kenyataan-kenyataan yang telah tersedia. (Minke, 339)
§  "Semua ditentukan oleh keadaan, bagaimanapun seseorang menghendaki yang lain. Yang digurun pasir takkan menggunakan bahtera, yang di samudera takkan menggunakan onta. (Minke, 394)
§  "Tanpa wanita takkan ada bangsa manusia. Tanpa bangsa manusia takkan ada yang memuji kebesaranMu. Semua puji-pujian untukMu dimungkinkan hanya oleh titik darah, keringat dan erang kesakitan wanita yang sobek bagian badannya karena melahirkan kehidupan. (Minke, 430)
§  "Di balik setiap kehormatan mengintip kebinasaan. Di balik hidup adalah maut. Di balik persatuan adalah perpecahan. Di balik sembah adalah umpat. Maka jalan keselamatan adalah jalan tengah. Jangan terima kehormatan atau kebinasaan sepenuhnya. Jalan tengah—jalan ke arah kelestarian. (Minke, 442)


[sunting]Rumah Kaca
§  "Betapa sederhana hidup ini sesungguhnya yang pelik cuma liku dan tafsirannya. (Pangemanann, 38)
§  "Nilai yang diwariskan oleh kemanusiaan hanya untuk mereka yang mengerti dan membutuhkan. Humaniora memang indah bila diucapkan para mahaguru—indah pula didengar oleh mahasiswa berbakat dan toh menyebalkan bagi mahasiswa-mahasiswa bebal. Berbahagialah kalian, mahasiswa bebal, karena kalian dibenarkan berbuat segala-galanya. (Pangemanann, 39)
§  "Hidup sungguh sangat sederhana. Yang hebat-hebat hanya tafsirannya. (Pangemanann, 46)
§  "Orang begitu tabah menghadapi kehilangan kebebasannya, akan tabah juga kehilangan segala-galanya yang masih tersisa. (Pangemanann, 53)
§  "Seorang tanpa prinsip adalah sehina-hina orang manusia setengik-tengiknya. (Pangemanann, 73)
§  "...soalnya memang kertas-kertas yang lebih bisa dipercaya. Lebih bisa dipercaya daripada mulut penulisnya sendiri. (Tuan L, 92)
§  "Setiap tulisan merupakan dunia tersendiri, yang terapung-apung antara dunia kenyataan dan dunia impian. (Pangemanann, 138)
§  "...dan apalah artinya kebahagiaan kalau bukan rangkaian kesenangan detik demi detik tanpa nurani berjingkrak-jingkrak menggugat. (Pangemanann, 141)
§  "Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. (Minke, 352)
§  "Orang bilang ada kekuatan-kekuatan dahsyat yang tak terduga yang bisa timbul pada samudera, pada gunung berapi dan pada pribadi yang tahu benar akan tujuan hidupnya. (Pangemanann, 409)
§  "Sejak jaman nabi sampai kini, tak ada manusia yang bisa terbebas dari kekuasaan sesamanya, kecuali mereka yang tersisihkan karena gila. Bahkan pertama-tama mereka yang membuang diri, seorang diri di tengah-tengah hutan atau samudera masih membawa padanya sisa-sisa kekuasaan sesamanya. Dan selama ada yang diperintah dan memerintah, dikuasai dan menguasai, orang berpolitik. (Minke, 420)
§  "Kita semua harus menerima kenyataan, tapi menerima kenyataan saja adalah pekerjaan manusia yang tak mampu lagi berkembang. Karena manusia juga bisa membikin kenyataan-kenyataan baru. Kalau tak ada orang mau membikin kenyataan-kenyataan baru, maka “kemajuan” sebagai kata dan makna sepatutnya dihapuskan dari kamus umat manusia. (Minke, 436)
§  "Pada akhirnya persoalan hidup adalah persoalan menunda mati, biarpun orang-orang yang bijaksana lebih suka mati sekali daripada berkali-kali. (Pangemanann, 443)
§  "Bagaimanapun masih baik dan masih beruntung pemimpin yang dilupakan oleh pengikut daripada seorang penipu yang jadi pemimpin yang berhasil mendapat banyak pengikut. (Pangemanann, 443)
§  "Gairah kerja adalah pertanda daya hidup; dan selama orang tidak suka bekerja sebenarnya ia sedang berjabatan tangan dengan maut. (Pangemanann, 460)

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | JCPenney Coupons