Sabtu, 21 Agustus 2010

FATAMORGANA

Dimana lagi aku mencari
Secerca impian hidup ini
Sungguh bagai mimpi
Asa dan cita yang slalu ku ingini
Musnah tanpa ada pasti

Mengapa terjadi begitu
Terlalu pahit realita itu
Berkali kuhindari cahaya semu
Berkali pula selalu bersamaku
Tuhan, jangan katakan ini takdirku

Dalam doa pada-Mu aku meminta
Kapankah redupnya cahaya
Yang membuat diri terhina
Berubah terang benderang
Mengusir rangkaian fatamorgana

By : AUGUST PATI

Selasa, 17 Agustus 2010

KOMERSIALISASI PENDIDIKAN

Pasal 31 ayat 1 UUD 1945 menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan. Ini berarti siapapun berhak mendapatkan pendidikan. Tetapi dalam kenyataannya tidak semua warga bisa mendapatkan pendidikan dengan baik.

Biaya pendidikan yang mahal menjadikan pendidikan hanya mampu dinikmati oleh kalangan ekonomi menengah ke atas. Dari fenomena yang ada, pendidikan diartikan sebagai suatu industri pengembangan sumber daya manusia yang memiliki nilai jual tinggi. Akibatnya lembaga pendidikan dialihfungsikan dari nilai guna ke nilai jual. Ironis memang. Dunia pendidikan yang dulu diagung-agungkan untuk mencetak kaum intelektual, kini berganti menjadi tempat yang mirip bursa saham.

Makin terkenal nama sekolah atau instansi pendidikan, makin melambung pula biaya pendidikan yang ditawarkan. Mulai dari pendaftaran, uang gedung, uang buku, sampai saat musim lulusan sekolah. Buku sekolah saat ini lebih banyak dimanfaatkan oknum terpelajar sebagai lahan bisnis yang menggiurkan.

Komersialisasi lulusan sekolah lebih mencengangkan lagi. Untuk bisa mengambil ijazah, calon lulusan harus membayar sejumlah uang yang cukup besar sebagai uang kenang-kenangan bagi sekolah. Padahal sejatinya fasilitas sekolah sudah lengkap. Jadi sebenarnya untuk apa uang kenang-kenangan itu ?

Komersialisasi pendidikan sangat bertentangan dengan prinsip penyelenggaraan pendidikan pada Bab III Pasal 4 UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyatakan pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural dan kemajemukan bangsa.

Komersialisasi pendidikan menyebabkan pupusnya impian dan harapan generasi bangsa yang terlahir dari golongan ekonomi lemah. Pengerukan dana pendidikan oleh oknum terpelajar mencekik kaum miskin yang ingin mengecam pendidikan. Pendidikan harus tetap nirlaba dan tidak boleh dikomersalisasikan. Jika biaya pendidikan murah dan terjangkau, pendidikan bisa merata ke semua masyarakat. Komersialisasi pendidikan adalah bentuk diskriminasi dan penjajahan intelektual yang harus dilenyapkan.

By : August Pati

CINTA

Cinta, kemana harus ku mencari
Cinta, dimana sebenarnya kau ini
Cinta, haruskah aku mengemis
Menadahkan diri pada insan yang bersimpati di hati ini
Terkadang aku harus bertanya dalam hati
Dengan apa aku harus mendapatkanmu, cinta
Dengan harta jelas aku tak punya apa-apa
Dengan jabatan, tapi aku hanyalah orang pinggiran
Yang selalu tersisih dalam setiap kehidupan
Aku hanya punya kasih sayang
Mungkinkah cinta mau bersarang ?

Cinta, sebenarnya engkau siapa
Hartakah, tahtakah, atau wanita ?
Jika jawabnya ketiga-tiganya
Dapatkah kau menghampiri dan mendampingiku, cinta
Jika cinta terhalang tirai
Sehingga menggelapkan pandanganku
Memisahkan jiwa yang lelah dalam pencarian
Sibakkan tirai itu untukku
Terangkanlah rasa dan pandanganku
Tuk menggapai cinta seperti mereka


BY : AUGUST PATI

Sabtu, 14 Agustus 2010

Afkar Media News For All

SEJARAH PERKEMBANGAN PENGETAHUAN TENTANG MANUSIA

Kajian manusia pada masa Yunani Kuno.
Perkembangan ilmu pengetahuan pada dasarnya mengikuti perkembangan pemikiran dari para filsuf di mana induk dari pengetahuannya pun berasal dari filsafat. Puncak pemahaman tentang kejadian-kejadian di muka bumi, yang merupakan suatu cikal bakal dari ilmu pengetahuan, terjadi pada masa Yunani kuno. Kebudayaan Yunani pada masa itu dengan mitologi tentang dewa-dewa yang dimilikinya, memunculkan sifat ingin tahu dan rasa penasaran untuk mengetahui rahasia alam. Diawali dengan usaha-usaha untuk mengenali gejala-gejala alam yang terjadi dimuka bumi, maka fisuf-filsuf Yunani kuno mengembangkan filsafat alam, suatu kajian pemikiran mengenai sebab-sebab hadirnya atau asal usul alam semesta. Thales (abad ke 6 SM) salah seorang yang termasuk dalam filsuf-filsuf pertama Yunani mencoba mencari arkhe (asas atau prinsip) alam semesta. Menurutnya prinsip dari semuanya di alam ini berasal dari air dan semuanya akan kembali menjadi air. Disamping itu Ia mengemukakan bahwa "kesemuanya itu penuh dengan Allah-Allah".

Tradisi berpikir secara mendasar dilanjutkan oleh muridnya Anaximandros (kira-kira hidup antara tahun 610-540 SM), Anaximandros juga mencari prinsip terakhir yang dapat memberi pengertian tentang kejadian-kejadian alam semesta. Tetapi ia tidak memilih salah satu bentuk yang diamati oleh panca indra. Menurutnya prinsip segala sesuatu adalah apeiron : "yang tak terbatas" . Segala sesuatu berasal dari apeiron dan akan kembali ke apeiron. Apeiron itu bersifat ilahi, abadi, tak terubahkan dan meliputi segala-galanya. Bagaimana dunia dapat timbul dari prinsip yang tak terbatas tersebut? Penyebabnya adalah suatu perceraian (ekrisis), maka dilepaskan dari apeiron itu unsur-unsur yang berlawanan (taenantia); yang panas dan yang dingin, yang kering dan yang basah. Unsur-unsur ini selalu berperang satu dengan yang lainnya. Tetapi bilamana satu unsur menjadi dominan, maka karena keadaan itu dirasakan tidak adil (adikia). Jadi ada satu hukum yang menguasai unsur-unsur dunia dan hukum tersebut dengan suatu nama etis yang disebut keadilan (dike). Ajaran Anaximandros dapat dikatakan membuka jalan baru untuk mengerti tentang keberadaan dunia. Ajaran-ajarannya terutama tentang unsur-unsur yang berlawanan banyak dipakai oleh filsuf-filsuf Yunani selanjutnya.


August Pati : Buat temen2 facebooker yang muslim : Marhaban ya ramadan, mari kita senantiasa setting NIAT, upgrade IMAN, download SABAR, delete DOSA, approve MAAF dan hunting PAHALA.... agar agar kelak kita bisa pulang ke kampung SURGA pakai mobil JIHAD yang berbahan bakar ISTIQOMAH dengan sopir keIKHLASan lewat jalan IMAN. Jangan l...

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | JCPenney Coupons